Friday, February 1, 2013

Tumbuhan Mirip Ghat 'Chatinone' di Puncak Cisarua Bogor

DANIASA - Heboh melanda warga Puncak, Cisarua, Bogor karena ditemukan sejenis tumbuhan mirip Ghat 'Chatinone'. Mereka bergegas mencabut dan menghilangkan tumbuhan yang sejak 10 tahun terakhir sudah ditanam karena takut terkena jeratan hukum karena dikawatirkan tumbuhan tersebut merupakan bahan baku pembuat narkotika berjenis Chatinone.

Jumat (1/2/2013), Kapolres Bogor AKBP Asep Safrudin mengatakan kalau tindakan tersebut dilakukan atas inisiatif warga sendiri setelah ada pemberitaan bahwa bahan yang terkandung dalam tumbuhan tersebut terindikiasi merupakan bahan baku narkoba.

"Masyarakat khawatir terkena dampak hukum karena menanam pohon itu," kata AKBP Asep Safrudin.

Beberapa warga menuturkan kalau jenis tumbuhan baru itu dibawa oleh turis asal Timur Tengah. Warga Puncak Bogor ikut menanam karena tumbuhan tersebut mudah berkembangbiak dan dibudidayakan. Teknik perbanyakannya mirip stek pada singkong yaitu batang tumbuhan berdaun kecil itu langsung ditanam di lahan maka bisa tumbuh dengan sendirinya.

Turis asal Timur Tengah sering memakan daun tumbuhan ini untuk dijadikan lalapan setelah menikmati menu daging kambing. Konon, tumbuhan ini adalah obat untuk menurunkan lemak dan bisa digunakan untuk obat menurunkan lemak serta obat diabetes.

Warga sekitar menanam tumbuhan ini karena kepentingan bisnis. Sebagai informasi, Pucuk daun bisa laku dengan harga tinggi. Dahulu ketika masih sedikit yang membudidayakannya satu bungkus plastik akan dihargai sampai 100 dolar. Tetapi sekarang ketika sudah banyak warga yang ikut menanam, harga langsung turun menjadi lebih murah. Per kilonya daun tumbuhan ini hanya dihargai 200-300 ribu.

Sampai saat ini belum ada kepastian apakah tumbuhan yang bisa tumbuh subur di kawasan Puncak Cisarua Bogor  itu sejenis Ghat atau Khat atau Catha Edulis (bahan baku untuk membuat narkotika jenis Chatinone atau Katinona) yang merupakan jenis narkotika golongan I dan seharusnya hanya boleh dipakai untuk keperluan riset saja.

No comments:

Post a Comment